Mühlberg, Frankfurt am Main – Setelah diresmikan bulan lalu, akhirnya pada Minggu (18/01/2015) Pusat Budaya dan Masjid pertama Indonesia di Frankfurt am Main meresmikan struktur organisasinya. Siang itu, sekitar 30 pemuda/i berkumpul, berkomitmen dan menyatukan visi-misi sebagai pengemban amanah organisasi di dua tahun ke depan. Tito Prabowo, ketua Pusat Budaya dan Masjid Indonesia di Frankfurt am Main membuka acara, menggaris bawahi, tujuan mulia organisasi ini: „Menyampaikan risalah-risalah kebaikan di bumi Eropa.”
Demi membekali pengurus dengan kaidah professionalitas kerja di satu organisasi, program setengah hari ini dilengkapi kajian interaktiv: „Team Work untuk organisasi, Mengapa Penting?“ dengan narasumber Sultan Haidar Shamlan. Selain tema dasar kinerja organisasi dan komunikasi, kajian ini menawarkan games-games menarik, media perkenalan intra pengurus. Melalui kajian dua jam ini peserta mendapatkan asupan teori teamwork efektiv, yang merupakan ujung tombak keberhasilan satu organisasi.
Peserta acara, yang 90% merupakan mahasiswa, datang dari berbagai wilayah di Hessen, seperti Frankfurt am Main, Darmstadt, Giessen, Fulda. Ini menunjukkan tingginya apresiasi dari masyarakat muslim Indonesia dalam mendukung kemajuan organisasi ini. Seorang peserta mengaku antusias mengikuti acara ini: “Saya sangat suka untuk aktif dalam sebuah organisasi. Organisasi ini bukan organisasi biasa, karena angotanya akan masuk ke golongan orang-orang yang meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan yang insya Allah bermanfaat dan berkah. Saya merasa sedang berkumpul dengan orang-orang yang beriman.”
Dengan formasi sederhana, struktural organisasi ini terdiri dari lima divisi kerja, yaitu divisi inti, divisi DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), divisi Verwaltung (administrasi), divisi Media, dan divisi Dana. Strukturisasi sederhana ini bertujuan agar fondasi organisasi di masa-masa awal kokoh untuk kemajuan di masa-masa panjang berikutnya. (AZ/BM)