Frankfurt am Main (27/12) – Tepat di penghujung tahun, Masjid Indonesia Frankfurt (Main) berhasil menyelenggarakan program tahunan, Safari Ukhuwah 2015. Bertempat di auditorium kultur Mainfeld, panitia berhasil menghadirkan pembicara ternama, Salim A. Fillah.
Tidak hanya dari berbagai kota di Jerman, anemo program ini juga datang dari Warga Negara Indonesia di negara-negara tetangga Jerman, seperti Belanda, Swiss, Austria, Denmark dan Swedia. Tercatat, setidaknya 360 peserta menghadiri Tabligh Akbar ini, sekaligus merangkumkan program ini sebagai salah satu program terbesar Masjid Indonesia di Frankfurt di tahun 2015.
Selain matangnya persiapan dan luasnya publikasi, nama pembicara, Salim A. Fillah, merupakan magnet keberhasilan program ini. Dua hari setelah pendaftaran resmi dibuka, panitia sudah mencatat sekitar 100 nama calon peserta. Sebagai seorang pendakwah, Salim A. Fillah dikenal luas, melalui karya-karya tulisnya yang tersebar di jejaring sosial dan resmi dibukukan semenjak 2003.
Turut hadir, sekaligus membuka kegiatan akbar ini, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Frankfurt (Main), Jerman, Wahyu Hersetiati. Melalui kata pengantarnya, Wahyu Hersetiati bangga, mendukung keberhasilan acara besar ini dan memotivasi datangnya program-program konstruktif seperti ini.
Dalam tabligh akbarnya, Salim A. Fillah mengangkat tema urgensi ukhuwwah islamiyah (red. tali persaudaraan dalam islam). Hemat Salim, fenomena lemahnya islam saat ini, semata karena umat islam lebih fokus pada perbedaan-perbedaan kecil di atas banyaknya persamaan. Padahal, ungkap Salim, perbedaan adalah sebuah sunnatullah. Perbedaan perlu disikapi dengan bijak, kesabaran dan nilai-nilai kebaikan. Salim menekankan, tidak selamanya yang benar itu baik. Umat islam perlu mencontoh sahabat-sahabat Rasul yang tidak jarang mendahulukan kebaikan di atas kebenaran.
Di samping ceramah islam, program ini turut menghadirkan bazar makanan tradisional Indonesia dan dimeriahkan dengan penampilan tim Saman Masjid Indonesia Frankfurt (Main).
Secara umum, acara ini mendapatkan respon positif dari hampir seluruh peserta. Mereka berharap, ke depan, Masjid Indonesia Frankfurt bisa mengadakan program serupa dengan pembicara-pembicara yang menarik lainnya. (SHS/FH).