“Berilmu sebelum beramal” adalah slogan Training Pra-Nikah yang diadakan di Masjid Frankfurt hari Minggu lalu (13/12/2015). Peserta adalah mahasiswa di daerah Hessen datang dengan berbagai motivasi untuk mengikuti acara tersebut. Sebagian termotivasi hadir karena tema Pra-Nikah yang dianggapnya menarik, sebagian besar lainnya pemuda pemudi itu hadir agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Kegiatan training ini yang dipandu oleh Suhendra mendapat respon positif dari peserta. Terutama pada saat sesi tanya jawab dan sesi berbagi alasan ‘mengapa belum menikah sampai saat ini?’ muncul berbagai pendapat. Mulai dari karena masih fokus sekolah, tulang punngung keluarga, belum siap hati dan sebagainya.
Tema yang diangkat bermacam-macam. Mulai dari persiapan atau ‘kapan waktu nya menikah?’, kemudian rukun saat akad nikah, syarat sah nya nikah, sampai hal-hal setelah selesainya akad nikah atau ketika dimulainya kehidupan berumah-tangga. Yang menarik adalah training ini dikemas dengan berbagi kisah dan contoh yang attraktiv dan mudah kita jumpai dikehidupan sehari-hari
Syarat sah dan rukun nikah, menurut Pak Suhendra, adalah SISWA yaitu Suami Istri Saksi Wali dan Akad. Lima komponen tersebut harus dihadirkan pada akad nikah barulah sebuah pernikahan itu sah. Dalam hal pernikahan kita juga harus berhati-hati, jika 5 komponen tersebut dipenuhi meski kondisinya adalah tidak serius atau misal saja sedang melakukan adegan drama, maka pernikahan menjadi sah.
Lalu apa syarat sahnya seorang suami atau pun istri? syarat sah suami adalah Islam, baligh, bukan mahram, bukan saat ihram dan tidak punya istri 4 sebelumnya di waktu yang bersamaan. Syarat sah istri adalah Islam, tidak saat ihram, bukan masa idah. Kemudian syarat sah nya seowang Wali adalah muslim, laki-laki, baligh, rela, bukan fasik, tidak gila, dari pihak wanita atau sudah mendapatkan mandat dari pihak wanita.
“Dan yang paling penting adalah persiapan Rohani, ” ujar Pak Suhendra. Persiapan Rohani ini yaitu kedekatan dengan Allah, agar tidak mudah digoda syaitan. Karena godaan terbesar adalah sebelum menikah. Syaitan ingin memisahkan dua orang baik yang hendak bersatu.
Dalam penjelasan lainnya juga dikatakan, Jika datang seorang laki-laki baik yang menjaga baik agamanya, maka terimalah. Jika tidak (menolak karena masalah fisik, dll) maka ini akan menyusahkan mu. Karena ada 3 perkara yang tidak boleh ditunda-tunda, yakni Sholat, mengubur jenazah dan wanita yang sudah menemukan calon untuk dinikahkan. “jadi, kapan nikah?” celetuk seorang peserta seusai acara. Jodoh, rezeki dan kematian adalah rahasia Allah. Berharaplah hanya kepada-Nya. (AH&BM)